Tips ala tukang taman terdekat untuk tanaman aglo
TIPS MERAWAT AGLONEMA
Siapa si yang ga kenal dengan si Ratu Daun Aglaonema? Saya rasa pencinta tanaman hias tahu semua tanaman berdaun indah ini.
Banyak yang suka dan beli berkali2 tapi selalu gagal dalam merawatnya. Tapi ga kapok2 beli lagi dan lagi π. Hayo siapa disini ngaku aja...
Kebanyakan orang klo tanya saya dalam merawat aglo:
Pakai media tanam apa?
Pupuk apa?
Penyiraman berapa kali?
Boleh kena simat apa engga?
Tapi jarang sekali atau tak satu pun yang tanya pakai pot ukuran berapa. Padahal ukuran pot punya andil besar dalam keberhasilan merawat aglo. Menurut pengalaman saya merawat aglo, hampir semua aglo saya yang pakai pot ukuran 20 cm keatas akan berakhir dengan busuk. Sedangkan yang pakai pot kecil2 sehat wal afiat. Dulu saya pikir dengan pakai pot besar maka "nutrisi" yang diperlukan aglo untuk tumbuh kembang akan makin tercukupi sehingga tanaman akan cepet besar dan klo sudah punya anak ga perlu ganti-ganti pot lagi. Termyata saya salah, boro2 punya anak, malah sudah mati duluan pohonnya π€£.
Ternyata semakin besar pot maka metan (media tanam) dalam pot akan semakin banyak. Semakin banyak metan maka air yang tersimpan dalam pot akan semakin banyak pula, apalagi klo pake metan yg ga poros maka akan semakin lama lagi air tertahan dalam pot. Nah inilah yang menyebabkan akar aglo membusuk. Ciri2 aglo yg akarnya ga sehat atau mengalami pembusukan adalah daun paling bawah cepet sekali menguning, kemudian disusul lagi daun di atas berikutnya menguning lagi dalam waktu dekat, sedangkan daun barunya lama sekali atau tidak keluar lagi, dan kalo keluar daun baru pun daunnya kecil. Lama2 aglo hanya 2-3 daun. Kalo dibiarkan terus aglo yang dipelihara tinggal kenangan. Kenangan terindah π.
Sobat-sobat yang sering gagal merawat aglo, klo mau coba beli dan rawat aglo lagi saya sarankan pake pot kecil aja yaπ. 10 cm, 12 cm, 15 cm dan 17 cm disesuaikan dengan jumlah daun dan kondisi akar saat dibeli. Klo daunnya banyak tp akarnya sedikit, pakai pot ukuran 12-15 cm aja. Saya aja pakai pot ukuran 15-17 cm untuk daun aglo 14 daun. Di rumah saya itu yang sudah rimbun2 seperti di foto pakai pot ukuran 20 cm aja (tp biar cantik pot 20 cm itu saya bungkus dgn pot keramik atau tanah liat dgn ukuran lebih besar). Selama pemupukam rutin, nutrisi untuk aglo akan tetep tercukupi meskipun pakai pot kecil (metannya sedikit).
Bagi saya merawat aglo yang paling penting nomor wahid adalah merawat akarnya. Tanpa akar yang sehat jangan bermimpi punya aglo yang sehat apalagi rimbun. Dan berdasarkan pengalaman saya, ukuran pot ternyata sangat berpengaruh terhadap kesehatan akar.
Biar ga ditanya berkali-kali di kolam komentar (ntar kalo ga dijawab dibilang sombong dan pelit ilmu, padahal sudah ada dicomment2 sebelummya). Berikut beberapa informasi terkait cara saya merawat aglo:
A. Media tanam
Saya pakai campuran sekam mentah, sekam bakar, pakis oven halus dan cocopeat. Perbandinganya kira2 = 1 ÷ 1 ÷ 2÷ 0.5. Silahkan kalo mau pakai komposisi lain. Yg penting poros, tidak mengeras/memadat or menggumpal medianya.
B. Pemupukan
Ada beberapa pupuk yang saya pakai dan frekuensinya berbeda-beda. Yaitu:
1. Pupuk slow release Dekastar/osmocot daun: ditabur dipermukaan metan dan diberikan 6 bulan sekali.
2. Gandasil/Growmore hijau dan merah: pemakaiannya dispray didaun dengan dosis 1 gram per 2 liter. Diberikan 2 minggu sekali. 2 minggu pertama gandasil hijau dan 2 minggu kedua gandasil merah. Ganti2an gitu.
3. Vitamin B1 merk Vitani. Saya pakai dosis 1 tutup botol untuk 4 liter. Disemprot dimedia yg deket batang bawah. Pemakaian 1 minggu sekali.
C. Penyiraman
Dulu saya kira makin sering disiram tanaman aglo makin seger. Ternyata saya salah π€£. Udah medianya ga tepat (kurang poros) eh malah sering disiram. Ya makin cepet busuklah itu akarπ. Terkait penyiraman, kalo saya nyiram aglo 3 hari sekali. Tapi tiap hari saya spray daun2nya biar lembab. Ternyata aglo ga perlu sering2 disiram apalagi aglo ditaruh dibawah atap atau tempat yg teduh. Oiya semua aglo saya tdk kena air hujan ya krn dibawah atap semua. Paling kena cipratan si dikit2 yg dipinggir. Aglo dirumah saya cuma kena simat pagi dan atau sore.
D. Penyemprotan Pestisida
Keindahan aglo terletak pada daunnya. Jangan sampai daun yg sudah sehat, rimbun dan cantik dirusak keindahannya oleh hama pengganggu seperti ulat, keong, belalang-kupu2, siang makan nasi klo malau minum susu. Haha malah nyanyi π€£. Untuk mencegah daun-daun aglo dirusak oleh makhluk-makhkuk durjana π itu sering-seringlah dikontrol tiap hari. Klo uletnya masih kecil insyallah blm begitu parah rusaknya. Langsung kita pites! Untuk mencegah makhluk-makhluk itu mendatangi aglo saya, saya taburkan furadan di atas media aglo waktu penanaman dan sebulan sekali atau 2 kali (tergantung sikon) saya semprot insektisida. Ada 3 merk di rumah yg saya pakai bergiliran/bergantian dgn tujuan jgn smp makhluk2 pengganggu itu resisten sama insektisida.
Segitu dulu ya teman-teman pencinta aglo cara merawat aglo versi saya.
Seperti kata pepatah "Banyak jalan menuju Roma". Begitu juga dengan merawat aglo, saya yakin banyak cara yg berbeda dengan saya tetapi tetap menghasilkan aglo yang sehat, cantik dan rimbun.
Semoga apa yg saya sharing dapat memberi alternatif bagi teman-teman dalam merawat aglo dan mohon maaf jika ada yg tidak berkenan. Terima kasih π.
Selamat merawat aglo dan semoga ga gagal lagi π.
Salam Ngebolang Bunga